Minggu, 18 Mei 2008

Karena Panik, Masyarakat Serbu SPBU

BANDAR LAMPUNG, MINGGU - PT Pertamina melalui Depot Panjang Bandar Lampung sudah menyalurkan 1.800 kiloliter premium untuk mengatasi ke kosongan stok pada Sabtu (17/5). Namun, tingginya tingkat panic buying masyarakat menyebabkan pasokan langsung habis.

Pemantauan Kompas, Minggu (18/5) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di pinggir kota dan di dalam kota Bandar Lampung menunjukkan, tingginya panic buying menyebabkan terjadinya antrean di setiap SPBU. Panjang antrean di setiap SPBU bervariasi, mulai dari 50 meter hingga satu kilometer, serta didominasi sepeda motor, mobil pribadi, dan angkutan kota.

Di SPBU Jalan Pagar Alam, Bandar Lampung, antrean mobil pribadi bercampur angkutan kota mencapai panjang satu kilometer. Para pembeli rela antre untuk memperoleh premium yang dihantarkan mobil tangki Pertamina.

Heldiar, pengelola SPBU Jalan Pagar Alam mengatakan, PT Pertamina Depot Panjang Bandar Lampung memasok dua tangki premium ke SPBU tempat ia bekerja tersebut pada Minggu (18/5) pukul 03.00 dan 08.00. Masing-masing tangki mengangkut 15.000 liter premium.

Masyarakat rupanya ingin segera memenuhi tangki kendaraannya dengan bensin. Mereka sudah datang sejak pukul 00.00 dan rela menunggu kedatangan tangki, ujar Heldiar.

Menurut Heldiar, stok premium kembali terpenuhi dengan datangnya pasokan kedua pukul 08.00. Namun pada pukul 11.30 stok premium sudah hampir habis.

Agung, warga Gunungterang, Bandar Lampung mengatakan, ia kehabisan premium sejak Sabtu siang. Pada Minggu (18/5) pukul 01.00 ia pergi ke SPBU Pagar Alam untuk mendapatkan premium namun belum mendapatkan. Ia kembali lagi ke SPBU Pagar Alam pukul 10.00 untuk mendapatkan premium. "Saya sudah dua kali antre, ini antrean kedua semoga saya bisa mendapat premium," katanya.

Antrean pembeli juga terjadi di SPBU Palapa Bandar Lampung. Di SPBU tersebut pasokan baru datang satu kali pukul 07.15 sebanyak 15.000 liter. Pengelola terpaksa memberlakukan pembatasan pembelian. Mobil pribadi dan angkutan kota hanya diperbolehkan membeli premium sebanyak Rp 75.000 dan sepeda motor Rp 15.000.

Pemandangan antrean panjang pembeli juga terpantau terjadi di tiga SPBU di by pass Soekarno Hatta Bandar Lampung, SPBU Durian Payung, SPBU Garuntang, SPBU Pramuka, serta SPBU Diponegoro. Antrean tampak diatur petugas kepolisian dari polsek-polsek sekitar SPBU. Sementara SPBU Rajabasa dan SPBU di wilayah Natar Lampung Selatan tutup karena kehabisan premium.

Habisnya premium membuat sopir-sopir angkutan kota sempat beralih ke pertamax yang harganya mahal, Rp 9.300 per liter. "Sabtu kemarin saya sempat membeli pertamax Rp 100.000. Sekarang saya antre untuk beli premium Rp 75.000," kata seorang sopir.

Wira Penjualan II PT Pertamina Depot Panjang Bandar Lampung Roni Anthoko mengatakan, pasokan 1.800 kiloliter premium dari Tanjung Gerem Merak tiba Sabtu (17/5) pukul 23.30. Begitu tiba langsung kami distribusikan ke seluruh SPBU di Lampung. Namun masyarakat Lampung sedang mengalami rush, sehingga stok premium langsung habis dibeli, ujar Roni.

Stok premium di Lampung akan segera tercukupi pada Senin (19/5). Satu tangker pembawa premium eks Singapura sebanyak 21.000 kiloliter dijadwalkan tiba di Depot Panjang pukul 08.00.

Tidak ada komentar: