Minggu, 18 Mei 2008

Ancaman Kematian Ribuan Anak di Balik Kelaparan Myanmar


YANGON, MINGGU - Ribuan anak yang selamat dari terjangan topan Nargis di Myanmar dihadapkan pada ancaman mati kelaparan dalam 2 hingga 3 minggu ke depan apabila bantuan pangan tidak segera didatangkan. Peringatan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini dikeluarkan pada saat masyarakat internasional menjadi berang karena harus menanti lama persetujuan dari pemerintah junta Myanmar untuk meningkatkan upaya pemulihan bencana.

Telah 500.000 sukarelawan internasional menyatakan kesediaan untuk membantu pemulihan darurat bencana topan Nargis di Myanmar. Namun, junta Myanmar bersikeras menekankan akan menyampaikan bantuan tersebut secara langsung ke korban bencana tanpa memerlukan bantuan sukarelawan internasional.

Menurut PBB, para jenderal yang berkuasa di negara yang terisolir itu bahkan melarang impor perlengkapan komunikasi sehingga menghambat komunikasi di antara badan pemulihan. Laporan PBB menyebutkan bahwa semua perlengkapan komunikasi yang akan digunakan oleh badan kemanusiaan asing harus dibeli melalui Kementerian Pos dan Komunikasi Myanmar.

Tidak ada komentar: