Minggu, 25 Mei 2008

Menkominfo: BBM Naik untuk Atasi Krismon Kedua


SURABAYA,MINGGU - Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Mohammad Nuh menyatakan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ditempuh pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi kedua. "Tujuan mengurangi subsidi BBM itu bukan hanya untuk menyelamatkan APBN, tapi ada yang lebih penting dari itu, yakni mengatasi krisis ekonomi kedua," katanya di Surabaya, Minggu (25/5).

Sembari makan bersama dengan 30-an pimpinan dan wartawan dari berbagai media massa, mantan Rektor ITS Surabaya itu mengakui, kenaikan harga BBM memang akan terasa berat pada tahun 2008, namun kondisi di tahun 2009 justru akan menjadi stabil. "Misalnya, kenaikan harga BBM akan menyebabkan tingkat inflasi 2008 mencapai 11,2 persen. Namun inflasi pada tahun 2009 akan menjadi 5,8 persen. Jadi, kita akan susah pada 2008, tapi aman pada 2009," katanya menjelaskan.

Didampingi Kepala Dinas Infokom Jatim, Drs H Suwanto, ia mengemukakan, kondisi itu terjadi, karena kenaikan harga BBM juga diikuti berbagai kebijakan, diantaranya program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) berkisar Rp 3 miliar/kecamatan, Kredit Usaha rakyat (KUR) Rp 5 juta/orang tanpa agunan, dan BLT. "Itu akan berbeda kondisinya bila harga BBM tidak naik, tapi juga tidak ada kebijakan apa-apa. Kalau hal itu yang dilakukan, akan menyebabkan inflasi mencapai 13,2 persen pada 2008 dan 14,6 persen pada 2009. Umpama dibiarkan, Indonesia akan mengalami krisis lagi," katanya menegaskan.

Menurut menteri kelahiran Gunung Anyar, Surabaya itu, pertimbangan serupa juga sudah diamati pemerintah untuk nilai kurs dollar AS, kenaikan jumlah masyarakat miskin, dan prediksi lainnya. "Kalau BBM dinaikkan dengan diikuti berbagai kebijakan yang membantu masyarakat, maka kemiskinan akan berjumlah 14-16 persen pada 2008 dan 12,5 persen pada 2009, tapi kalau BBM tidak naik dan tidak ada kebijakan apa-apa, maka jumlah orang miskin justru akan mencapai 19,5 persen," katanya.
.

Tidak ada komentar: