PADA Piala Dunia tahun 2002, penggila sepakbola dikagetkan tampilnya Turki menempati posisi ketiga. Mengejutkan, mengingat Turki belum punya catatan sejarah manis di dunia sepak bola internasional.
Kini Turki menjadi salah satu finalis Piala Eropa 2008 yang diselenggarakan di Swiss dan Austria. Langkah sensasi sudah mereka tunjukan dengan lolos ke putaran final menemani juara bertahan Yunani sebagai peringkat kedua Grup C.
Pada babak kualifikasi, Turki memulai petualangannya dengan start yang sempurna. Setelah mengalahkan Malta, 2-0, pada laga pembuka, tradisi kemenangan mereka pelihara dengan berturut-turut memukul Hongaria 1-0 dan Moldova dengan skor telak, 5-0. Rekor 100 persen masih mereka pelihara sampai pertandingan keempat dengan menjungkalkan juara Piala Eropa empat tahun lalu, Yunani, dengan skor mencolok, 4-1.
Empat kemenangan pada laga awal seakan mengangkat kepercayaan diri pemain Turki sampai ke langit ketujuh. Sayangnya, cedera pemain mulai menggerogoti keperkasaan dan dominasi mereka. Setelah ditahan imbang, 2-2, oleh Norwegia, Turki menderita kekalahan pertamanya saat tandang ke Bosnia dengan skor, 2-3. Sejak saat itu permainan Turki mulai tidak konsisten.
Kemenangan besar atas Malta dan Moldova tidak bisa mereka ulangi di putaran kedua karena cuma sanggup bermain imbang. Kemenangan 3-0 atas Hongaria dan hasil positif, 2-1, atas Norwegia sedikit menolong mereka dari kejaran Norwegia yang hanya terpaut satu poin. Sementara Yunani memuncaki klasemen dengan keunggulan empat angka setelah membalas kekalahan di kandang Turki, 1-0.
Beruntung Turki bisa memenangi partai terakhir melawan Bosnia di kandang sehingga lolos ke putaran final Piala Eropa 2008. Keberhasilan Turki lolos disambut gempita para pendukungnya. Maklum, prestasi negara transkontinental itu langsung terpuruk seusai merasakan kesuksesan menjadi juara ketiga Piala Dunia 2002.
Jangankan mengulangi prestasi, lolos putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman pun Turki tidak bisa. Mereka kandas di pertandingan play-off dari Swiss yang merupakan salah satu calon lawan mereka di putaran final 2008. Dua tahun sebelum itu, Turki juga tereliminasi dan gagal lolos ke putaran final Piala Eropa 2004 setelah kalah bersaing dengan Latvia.
Era Turki tahun 2002 memang sudah berakhir, namun masih ada beberapa pemain yang tetap dimasukkan dalam skuad Piala Eropa tahun ini untuk melapis pemain-pemain muda. Penjaga gawang Rustu Recber yang memperkuat klub Galatasaray masih menjadi pilihan.
Meski usianya 35 tahun, pengalaman pertandingan internasionalnya masih sangat dibutuhkan untuk mengamankan lini pertahanan terakhir Turki.
Hakan Sukur merupakan pemain veteran lainnya yang masih dipanggil Fatih Terim. Striker gaek berusia 37 tahun itu masih dianggap belum habis untuk melapis striker muda, seperti Nihat Kahveci.
Nihat Kahveci pantas menjadi andalan Turki di lini depan. Pemain yang merumput di Liga Spanyol ini telah membuktikan diri sebagai striker berbahaya dengan menjadi pencetak gol terbanyak dengan 18 gol bagi Villarreal yang menjadi peringkat kedua La Liga.
Pada putaran final yang akan dimulai 7 Juni mendatang, Turki bergabung di Grup A bersama finalis empat tahun lalu, Portugal, Ceko, dan tuan rumah Swiss. Pasukan Fatih Terim akan memulai laga awalnya tanggal 8 Juni menghadapi Portugal di Geneva.
Melihat calon lawan yang bakal dihadapi, Portugal merupakan lawan terberat mereka. Dalam pertemuan terakhir kedua tim, Portugal sanggup menaklukkan Turki dengan skor 2-0. Ceko dan Swiss memang tidak bisa diremehkan. Akan tetapi, hilangnya sejumlah pemain kunci Ceko memberi keberuntungan buat Turki. Swiss juga akan diuntungkan karena bertindak sebagai tuan rumah. Meskipun demikian, materi pemain Turki tidak kalah dengan Swiss sehingga peluang menang tetap terbuka.
”Kami tidak gentar menghadapi tim mana pun. Sebelas pemain kami akan menjadi kesatuan yang kuat. Sebagai pelatih, saya sudah meraih banyak sukses. Target saya sekarang adalah mengantar Turki menjadi juara,” kata Terim. (Gatot Widakdo)..
Minggu, 25 Mei 2008
Menanti Sensasi Turki
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar